TEMA-Surabaya: Salah satu peralatan yang selalu dibawa saat traveling atau bepergian adalah koper. Saat ini sudah semakin banyak orang melakukan traveling. Dibandingkan dua atau tiga tahun sebelumnya, banyak traveler mulai kembali bepergian ke destinasi wisata favorit mereka, baik di Indonesia maupun luar negeri.
Kondisi ini bahkan menimbulkan fenomena revenge tourism, yaitu masyarakat melakukan perjalanan balas dendam setelah sekian lama tidak bisa bepergian jauh selama pandemi. Hal ini tentunya juga mempengaruhi kebutuhan masyarakat selama bepergian, termasuk penggunaan backpack (tas punggung) dan koper.
Traveling bukan hanya soal destinasi, akomodasi, dan juga kuliner, tetapi juga persiapan soal barang bawaan juga harus diperhatikan. Berbagai perlengkapan mulai dari busana, aksesori, alat makeup, hingga barang-barang lain untuk menunjang liburan tidak boleh lupa untuk disiapkan dan biasanya dimasukkan ke dalam koper maupun backpack.
Menurut Representative TUMI Indonesia, Riri Setyati, dibandingkan backpack saat ini trennya adalah orang-orang bepergian membawa koper. Alasannya karena koper sekarang sudah banyak yang ringan tapi tetap kuat. Koper juga dianggap mudah dibawa dan tidak menyebabkan punggung atau bahu pegal seperti saat membawa backpack karena harus ‘terus digendong’ selama bepergian.
“Biasanya sekarang orang-orang kalau bepergian itu pakai koper, apalagi kalau yang hanya untuk menghabiskan akhir pekan saja atau carry-on luggage,” jelas Riri dalam peluncuran koleksi terbaru TUMI untuk musim gugur di Alila SCBD, Jakarta. “Tetapi orang-orang yang bepergian dalam jangka waktu lama juga cenderung lebih memilih koper dibandingkan backpack. Backpack hanya sebagai supporting aja,” lanjutnya.
“Untuk jenis kopernya sendiri sekarang yang lebih disukai adalah koper-koper lightweight atau yang memiliki bobot ringan, mulai dari yang berbahan fiber, polycarbonate, hingga polyester,” tambahnya.
Alasannya, orang-orang lebih menyukai membawa barang-barang yang lebih ringan ketimbang koper berbahan dasar aluminium yang lebih berat, meskipun dari segi ketahanan lebih kokoh dibandingkan bahan lainnya. Untuk mengakomodir tren dan kebutuhan masyarakat akan koper, TUMI pun meluncurkan koleksi terbaru untuk musim gugur, yakni Alpha X.
Koper ini merupakan versi premium dan lebih modern dari koleksi ikonik Alpha. Alpha X juga menjadi koleksi teratas dalam DNA TUMI yang mendorong batasan antara kemewahan dan fungsionalitas.
Bahannya terbuat dari Px6 yang sampai saat ini dianggap sebagai kain yang tahan lama. Sebagai koper untuk traveler sejati, Alpha X hadir dalam beberapa model, yaitu International Dual Access 4 Wheeled Carry-On, Slim Backpack, dan Compact Sling. Rencananya, koleksi terbaru TUMI Alpha X akan dirilis dalam waktu dekat. Untuk harganya sendiri masih belum diketahui.
Koleksi baru dari brand asal New Jersey, Amerika Serikat ini mengusung desain ‘Hypercraft’. Konsep ini merupakan sebuah misi untuk menemukan perbatasan dan persimpangan antara teknis, fungsionalitas, dan perhatian kuat terhadap detail. “Hal ini sejalan dengan upaya TUMI untuk mendefinisikan ulang makna performa dan kemewahan khas TUMI,” ujar Riri.
Selain Alpha X, koleksi terbaru lainnya dari TUMI adalah 19 Degree yang ikonis. Koleksi 19 Degree Aluminum semakin diperluas untuk menemani para pelancong modern. Koleksi ini menampilkan Dark Denim sebagai susunan warna terbaru di musim ini. Dengan menggunakan cangkang yang dibuat dari bahan daur ulang hasil pasca-industri serta pelapis dari PET (botol plastik), koleksi 19 Degree diberi sentuhan lengkap dengan rona warna juga tekstur baru untuk Musim Gugur.
“Warna-warna barunya seperti Slate Blue Texture, Blush/Navy Liquid Print, Hunter Green, Deep Plum, dan Red. Produk yang paling disorot antara lain International Expandable Carry-On dan Extended Trip Expandable Packing Case, keduanya menampilkan ekspansi risleting yang praktis,” terangnya di akhir. (luk/tar)
Caption:
Patricia Gouw bergaya dengan koper ringan (dok. instagram)