Gubernur Khofifah Beberkan Faktor Turunnya Indeks Ketimpangan Gender Jatim

Dipublikasikan oleh newsportal

15 Aug, 2023

Temalitera-Surabaya: Indeks Ketimpangan Gender (IKG) di Jawa Timur mengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim yang dirilis 1 Agustus 2023, tahun 2022 nilai IKG Jatim 0,440 turun signifikan dibanding tahun 2021 di angka 0,460, atau menurun 0,020 poin.
Terkait penurunan ketimpangan gender ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan angka tersebut menunjukkan kesetaraan antara pria dan perempuan semakin meningkat di Jatim. Yang berarti ketimpangan gender semakin mengecil. “Ketimpangan gender harus kita tekan, karena baik laki-laki maupun perempuan memiliki kesempatan yang sama baik di bidang pendidikan, kesehatan maupun politik,” kata Khofifah dilansir dari Detik.com (6/8).
Khofifah menjelaskan penurunan IKG di Jatim dipengaruhi oleh perbaikan pada dimensi kesehatan reproduksi dan pemberdayaan politik. Di mana, untuk dimensi kesehatan reproduksi dipengaruhi perbaikan indikator perempuan melahirkan di luar fasilitas kesehatan turun dari 0,117 tahun 2021 menjadi 0,099 pada tahun 2022. “Alhamdulillah, penurunan ketimpangan ini sebagai salah satu wujud upaya kita bersama untuk menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Jawa Timur. Karena persalinan yang dilakukan diluar fasilitas kesehatan, akan memicu terjadinya komplikasi persalinan dan berdampak pada kematian ibu dan bayi,” jelasnya.
Khofifah mengungkapkan untuk mendukung hal tersebut, dirinya menginstruksikan seluruh fasilitas layanan kesehatan di Jatim untuk memaksimalkan akses pelayanan kesehatan sesuai standar melalui Jaminan Persalinan (Jampersal). “Ini akan mempercepat akses ibu dan bayi dalam mencapai penanganan yang komprehensif apabila terjadi komplikasi,” katanya.
Khofifah menjelaskan penurunan IKG di Jatim dipengaruhi oleh perbaikan pada dimensi kesehatan reproduksi dan pemberdayaan politik. Di mana, untuk dimensi kesehatan reproduksi dipengaruhi perbaikan indikator perempuan melahirkan di luar fasilitas kesehatan turun dari 0,117 tahun 2021 menjadi 0,099 pada tahun 2022. “Alhamdulillah, penurunan ketimpangan ini sebagai salah satu wujud upaya kita bersama untuk menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Jawa Timur. Karena persalinan yang dilakukan diluar fasilitas kesehatan, akan memicu terjadinya komplikasi persalinan dan berdampak pada kematian ibu dan bayi,” jelasnya.
Khofifah mengungkapkan untuk mendukung hal tersebut, dirinya menginstruksikan seluruh fasilitas layanan kesehatan di Jatim untuk memaksimalkan akses pelayanan kesehatan sesuai standar melalui Jaminan Persalinan (Jampersal). “Ini akan mempercepat akses ibu dan bayi dalam mencapai penanganan yang komprehensif apabila terjadi komplikasi,” katanya.
Selain itu, penurunan IKG di Jatim juga dipengaruhi oleh perbaikan di sektor pemberdayaan baik pendidikan, ketenagakerjaan maupun politik. Data BPS menunjukkan, persentase perempuan berusia diatas 25 tahun yang berpendidikan SMA ke atas, meningkat lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Peningkatan di sektor tersebut menunjukkan pada tahun 2021 sebesar 29,61% meningkat menjadi 30,95% pada tahun 2022. Berbeda halnya dengan persentase laki-laki yang menurun dari 36,65% menjadi 36,50% pada tahun 2022.
Sementara itu, keterwakilan legislatif perempuan pada tahun 2022 meningkat di angka 19,17, sedangkan tahun 2021 di angka 17,5. Selain itu, perkembangan dimensi Pasar Tenaga Kerja persentase perempuan juga mengalami peningkatan dari sebelumnya pada 2021 pada posisi 56,11 meningkat di 2022 yang saat ini sebesar 57,28.
Khofifah berpesan kepada masyarakat untuk bersama-sama membangun kesetaraan gender. Dimana hal ini diharapkan dapat menjadi kontribusi dan berdampak bagi kemajuan masyarakat secara keseluruhan. “Mari bersama-sama kita tingkatkan kualitas hidup masyarakat agar bisa memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat, bangsa, dan negara khususnya di Jatim,” tutupnya. (hen/luk)

Caption Foto:
Foto-1- Ilustrasi Gubernur Khofifahbersama anggota KORMI (dok. Pemprov Jatim)

#BERITA REKOMENDASI